MAKALAH
PERANAN PENTING AKHLAK DALAM BERMASYARAKAT
Pembimbing
Bapak Nurjali
Oleh
Muhammad Said Ridwanullah
NPM : 12.11.106.101301.0805
Fakultas Sastra
Jurusan Sastra Inggris
Universitas Balikpapan
2012
Kata
Pengantar
Puji syukur yang tak
henti-hentinya saya haturkan atas kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya, saya masih memiliki kesempatan untuk menyelesaikan
tugas makalah ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi kita Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihiwasallam, atas
perjuangan Beliau sehingga kita bisa merasakan nikmatnya berislam. Alhamdulillah. Juga tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Bapak
Nurjali yang dengan sangat sabar membimbing saya khususnya pada mata kuliah
agama, sehingga saya dapat mengerti sebagaimana mestinya. Makalah ini ditulis
dan disusun agar para pembaca dapat mengambil mutiara-mutiara ilmu dari pokok
bahasan yang dituliskankan dalam hal ini berkenaan dengan seberapa pentingnya peranan
akhlak yang baik dalam mempengaruhi peradaban pada masyarakat. Makalah ini
ditulis dan disusun oleh saya dengan berbagai referensi, baik itu yang datangnya
dari saya pribadi ataupun dari pemikiran orang lain. Namun, dengan penuh
kesabaran dan tentunya pertolongan dari Allah SWT, akhirnya makalah ini bisa terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat menjadi manfaat
bagi para pembaca, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum khususnya pada
diri saya sendiri. Dan dengan kerendahan hati saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan tambahan ilmu yang lebih luas kepada pembacanya. Akhir kata
lembaran ini saya mohon maaf jika makalah ini nantinya terdapat kekurangan pada
tulisan atau pendapat yang kurang berkenan bagi anda semua.
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR
ISI...........................................................................................................3
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................4
B.
Rumusan
Masalah...........................................................................5
C.
Tujuan
Penulisan.............................................................................5
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Definisi dan tujuan akhlak dalam Islam..........................................6
B.
Pentingnya peranan akhlak dalam bermasyarakat...........................8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................9
B.
Saran................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
A.
Buku...............................................................................................11
B.
Website...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam persoalan Akhlak,
manusia sebagai makhluk berakhlak berkewajiban menunaikan dan menjaga akhlak
yang baik serta menjauhi dan meninggalkan akhlak yang buruk. Akhlak merupakan
dimensi nilai dari Syariat Islam. Kualitas keberagaman justru ditentukan oleh
nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak sah,
maka akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan, misalnya beramal dilihat
dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusu’annya, berjuang dilihat dari
kesabarannya, haji dari kemabrurannya, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan
perbuatan, harta dilihat dari aspek mana dari mana dan untuk apa, jabatan
dilihat dari ukuran apa yang telah diberikan, bukan apa yang diterima.
Dengan demikian,
dikarenakan akhlak merupakan dimensi nilai dari Syariat Islam, maka Islam
sebagai agama yang bisa dilihat dari berbagai dimensi, sebagai keyakinan,
sebagai ajaran dan sebagai aturan. Agama Islam sebagai aturan atau sebagai
hukum dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai aturan, agama
atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai
aturan, agama berisi perintah dan larangan, ada perintah keras (wajib) dan
larangn keras (haram), ada juga perintah anjuran (sunat) dan larangan anjuran
(makruh).
Apalagi pada zaman
sekarang ini, banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Disatu
sisi, kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama
ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun disisi lain dalam masalah
akhlak kurang diperhatikan.
Seharusnya, kita
mengerti tauhid sebagai sisi pokok/inti, Islam yang memang seharusnya kita
utamakan, namun tidak berarti mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak
mempunyai hubungan yang erat, Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba
terhadap ALLAH, dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba. Seorang yang
bertauhid dan baik akhlaknya, berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin
sempurna tauhid seseorang, maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila
seseorang memiliki akhlak yang buruk berarti lemah tauhidnya.
Sehubungan dengan
hal tersebut, maka pembahasan akan dititikberatkan pada “Peranan Penting Akhlak
Dalam Bermasyarakat”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagainana definisi akhlak
itu dalam agama islam?
2.
Bagaimana pentingnya peranan
akhlak dalam berinteraksi baik sesama manusia maupun kepada makhluk ciptaan
Allah yang lain?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat
diuraikan tujuan penulisan makalah sebagai berikut :
1. Untuk lebih mengetahui dan memahami
pengertian akhlak secara definisi agar lebih mudah untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang
pentingnya berakhlak yang baik dalam bermasyarakat.
.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Tujuan Akhlak dalam Agama
Islam
1.
Definisi Akhlak
Dalam
sebuah hadits Rasululullah bersabda : إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاق “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak
yang baik”.
Hadits ini diriwayatkan Imam
Bukhari. Dari jalan periwayatan Muhammad bin Ajlaan dari Al Qa’qaa’ dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu’alaihi wassalam.
Secara bahasa, kata akhlak berasal
dari bahasa arab yaitu bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi
pekerti atau perangai. Sedangkan dalam kenyataan literatur Islam, akhlak
diartikan dua macam :
·
Pengetahuan yang menjelaskanarti baik dan buruk, tujuan perbuatan,
serta pedoman yang harus diikuti (Ahmad Amin, 1975:30).
·
Pengetahuan yang menyelidiki perjalanan hidup manusia sebagai parameter
perbuatan, perkataan serta ihwal kehidupannya (Al-Jad al-Maula, dalam Rahmat
Djatnika, 1996: 31).
·
Suatu sikap permanen pada diri orang yang melahirkan perbuatan secara
mudah tanpa membutuhkan proses berfikir (Al-Ghazali, tt : 52; Ibn Miskawih, tt
:51). Sekumpulan nilai-nilai yang menjadi pedoman berperilaku dan berbuat.
Dari definisi akhlak di atas dapat disimpulkan bahwa :
·
Akhlak merupakan falsafah perbuatan yang membahas dasar-dasar baik
buruk. Dengan pengertian ini akhlak termasuk dalam kategori normatif.
·
Sebagai ilmu, akhlak mengadakan penelitian (deskripsi) tentang berbagai
bentuk perilaku manusia untuk dijadikan landasan penelitian baik buruk atas
dasar norma yang berkembang dalam tradisi islam. Pada tatanan ini, akhlak dapat
dimasukkan dalam kategori ilmu positif seperti sosiologi. Disisi lain Akhlak
berarti ilmu dan falsafah yang bersifat teoritis, tetapi juga bentuk-bentuk
tindakan yang lahir dari sebuah kesadaran nilai yang bersifat praktis.
2.
Tujuan Akhlak
Akhlak bertujuan
untuk menjadikan manusia sebagai makhluk
yang lebih tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang
lainnya. Menjadi suatu hal yang harus dimiliki oleh manusia agar lebih baik dalam
berhubungan baik sesama manusia apalagi kepada Allah sebagai pencipta.
Sedangkan pelajaran
akhlak atau ilmu akhlak bertujuan mengetahui perbedaan-perbedaan perangai
manusia yang baik dan buruk, agar manusia dapat memegang dengan
perangai-perangai yang baik dan menjauhkan diri dari perangai-perangai yang
jahat, sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat
Yang hendak
dikendalikan oleh akhlak ialah tindakan lahir manusia, tetapi karena tindakan
lahir itu tidak akan terjadi jika tidak didahului oleh gerak-gerik bathin,
yaitu tindakan hati, maka tindakan bathin dan gerak-gerik hati pun termasuk
lapangan yang diatur oleh akhlak manusia. Jika setiap orang dapat menguasai
tindakan bathinnya, maka dapatlah ia menjadi orang yang berakhlak baik. Tegasnya
baik-buruk itu tergantung kepada tindakan hatinya. Dalam hadits Arba’in An Nawawi dituliskan bahwa
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Dan ketahuilah bahwasannya,
didalam tubuh itu ada segumpal daging yang apabila baik, maka baik pula
amalnya, dan apabila buruk, maka buruk pula amalnya, dan ketahuilah bahwa ia
adalah hati”.
Hadits ini dengan jelas
menerangkan, bahwa hati adalah bagian terpenting dari tubuh manusia, sehingga
apapun yang direncanakan oleh hati sejatinya akan sangat berpengaruh pada
perbuatan yang akan dilakukan oleh pemiliknya. Dalam hal ini dapatlah
diibaratkan bahwa jasad itu bagaikan pemerintahan dalam diri kita, sedangkan
hati menjadi pusat pemerintahan.
Seseorang yang mempunyai
hati dan pendirian yang kuat, meskipun badannya tidak sekuat hatinya, lebih
diharapkan akan memperoleh hasil pekerjaannya daripada seseorang yang berbadan
kuat tetapi hatinya lemah.
B.
Pentingnya Peranan Akhlak dalam
Bermasyarakat.
Untuk menciptakan
masyarakat yang sejahtera, perlu sekali bagi tiap-tiap anggota masyarakat untuk
memiliki akhlak yang baik. Kita ini sebagai anggota masyarakat sudah barang
tentu tidak dapat memisahkan diri dari masyarakat yang lain. Karena itu kita
masing-masing pun mempunyai tugas tertentu dalam bermasyarakat. Tugas yang
harus dilaksanakan untuk kesejahteraan masyarakatnya. Tugas yang tak boleh
dihindari oleh tiap-tiap anggota masyarakat yaitu ikut bertanggung jawab atas
kesejahteraan masyarakat yang lain.
Karena itu Ibnu Rusyd mengungkapkan dalam sya’irnya sebagai berikut:
“Bangsa-bangsa itu hanya tegak dan jaya
selama ada akhlak-nya, dan kalau mereka kehilangan akhlak, mereka pun
punah-lah”
Betapa pentingnya
keberadaan akhlak bagi kehidupan manusia, maka tepat sekali ungkapan Ibnu Rusyd
tersebut diatas. Berkenaan dengan pentingnya akhlak itu, maka Allah mengutus
seorang Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang telah dibawakan oleh Nabi-Nabi
terdahulu.
Bertolak dari kemuliaan
akhlak bagi seseorang dalam hidup di tengah-tengah masyarakat, maka bagi setiap
umat muslim yang ingin mencapai derajat sebagai mukmin yang paling utama,
haruslah menyempurnakan akhlaknya, sesuai dengan tuntunan Islam.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sekian banyak
uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. Akhlak secara bahasa adalah budi
pekerti atau perangai. Sedangkan menurut istilah ialah suatu pengetahuan yang
menjelaskan arti baik buruk, tujuan perbuatan, dan juga sebagai pedoman yang
harus diikuti untuk menjadi syarat terbentuknya masyarakat yang baik lagi
islami.
2. Akhlak bertujuan untuk menciptakan
manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari
makhluk-makhluk yang lainnya.
3. Bahwa akhlak yang baik itu sangat
berperan penting dalam membangun peradaban dalam bermasyarakat.
4. Akhlak itu dapat mengantarkan seorang
hamba dekat dengan Tuhannya, orang yang suka berderma akan dekat dengan Allah,
dekat dengan Syurga, dekat dengan manusia, serta jauh dari neraka. Maka dari
itu, kita harus memahami pentingnya peranan akhlak dalam bermasyarakat menurut
pandangan agam Islam.
B. Saran
Penulis menyusun
Makalah ini untuk memenuhi tugas mandiri pada mata kuliah agama dengan pokok
bahasan mengenai “Pentingnya peranan akhlak dalam bermasyarakat”, maka penulis
akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebagai manusia kita memang tidak
akan pernah luput dari kesalahan. Namun, betapa ruginya kita terlahir ke dunia
ini bila hanya dihabiskan untuk melakukan hal-hal buruk apalagi sampai
menggangu keamanan dan kenyamanan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Oleh
karena itu, alangkah baiknya bila kita berinteraksi sesama makhluk-Nya dengan
didasari oleh akhlak yang baik.
2. Sebagai seorang muslim, kita tentunya
diwajibkan untuk berakhlak yang baik bukan hanya kepada sesama muslim saja,
akan tetapi juga kepada mereka-mereka yang tidak seagama dengan kita.
3.
Sebagai manusia muslim yang beriman hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sudah sepatutnya kita berakhlak yang baik
kepada sesama makhluk-Nya, terlebih lagi kepada Allah SWT. Sebagai pencipta
kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Moh Nurhakim. 2004. Metodologi Studi Islam. Malang: UMM Press.
Rizki Agustriana. 2010. Urgensi Akhlak Terhadap Sesama
Manusia dalam http://rizkiagustriana.blogspot.com/2010/01/urgensi-akhlak-terhadap-sesama-manusia.html diunduh pada Sabtu, 22 September 2012 jam 08.12.
1 komentar:
matur nuwun infonya. ijin minta untuk referensi ya :) (dengan sumber kok tentunya)
Posting Komentar